Sunday 9 March 2014

Hama Tanaman Kehutanan

Kami Perusahaan Perkebunan Jati Yang Sedang Berkembang Menjual Bibit Jati Unggul (Tectona grandis) Yang Cepat Tumbuh, Lima Tahun Siap Di Panen, Jika Di Pelihara Dengan Baik Diameternya Bisa Mencapai 20 Cm Dalam Waktu 5 Tahun,

Bibit Ini di Produksi Melalui Stek Pucuk Dengan Perlakuan Khusus Sehingga Menghasilkan Perakaran Yang Kokoh Karena Dalam Satu Pohon Bisa Memiliki Tiga Akar Tunggang dan Ribuan Akar Serabut. Harga Mulai Rp. 5000,- Sampai Rp. 10.000 Per Polybag 

Kami Juga Menjual Log Kayu Jati (Tectona Grandis) Berbagai Macam Ukuran Dengan Diameter 7 Cm Sampai 30 Cm, Harga Mulai Rp. 800.000 Sampai Rp. 2.500.000,- Per Meter Kubik

Untuk Informasi dan Pemesanan Hubungi : 0821 2775 1000




Hama Penggerek Batang / Oleng-oleng (Duomitus ceramicus) 
Pada Tanaman Jati (Tectona grandis)

 

Siklus Hidup

Duomitus ceramicus merupakan hama penggerek batang sejenis ngengat. Setelah kawin ngengat betina bertelur pada malam hari dan diletakkan pada celah kulit batang. Telur berwarna putih kekuningan atau kuning gelap, bentuk silinder, panjang 0,5 cm. Telur diletakkan berkelompok pada bekas patahan cabang atau luka-luka di kulit batang agar apabila menetas maka larva akan lebih mudah melubangi batang dan masuk ke bagian kambium kayu. Stadia telur ± 3 minggu.

Larva menetas pada bulan Mei, hidup dalam kulit pohon, selanjutnya menggerek kulit batang menuju kambium dan kayu muda, memakan jaringan kayu muda. Larva pada tingkat yang lebih tua membuat liang gerek yang panjang, terutama bila pohon jati kurang subur. Pada tempat gerekan terjadi pembentukan kallus (gembol). Larva menggerek batang dengan diameter 1-1,5 cm, panjang 20-30 cm dan bersudut 90°. Larva menggerek batang dengan posisi vertikal (kepala diatas dan ekor dibawah) mulai bergerak dari bawah menuju ke atas agar kotoran larva dari gerekan kayu dikeluarkan dari liang gerek dan tidak menimbun dirinya. Fase larva sangat lama antara April-September. Selanjutnya larva masuk ke stadium pupa, tidak aktif, posisinya mendekati bagian luar liang gerek. Fase pupa berlangsung antara September-Pebruari. Seluruh siklus hidupnya, dari stadia telur sampai menjadi ngengat memerlukan waktu ± 1 tahun.

Gambar. Penggerek Batang / Oleng oleng (Duomitus ceramicus)

Pengendalian

Oleng-oleng termasuk serangga hama low density insect pest (serangga hama yang kepadatannya rendah). Dalam 1 batang tanaman jati umumnya terdapat 1 ekor serangga larva, jarang 2 atau lebih. Meskipun hanya 1 ekor sudah dapat merusak satu batang jati.

Kerusakan parah terutama pada serangan tanaman jati muda,umur 1-3 tahun. Jika hama ini beraksi pucuk dan batang kayu kelihatan mulai layu kemudian kering menghitam dan pada akhirnya tanaman jati muda mudah patah akibat lubang serangan pada batang jati muda.

Untuk pengendalian sederhana apabila lubang gerekan masih bisa terjangkau oleh tangan maka lubangilah batang kayu jati sekitar dua puluh centi meter diatas lubang gerekan kemudian suntikan insektisida pada lubang tersebut, usahakan jenis insektisida yang bersifat panas agar larva tersebut bisa mati misalnya merk Alika atau sidametrin. Biasanya setelah isectisida disuntikkan maka hama tersebut langsung keluar karena kepanasan,

Berkembangnya hama oleng-oleng difasilitasi oleh tingginya kelembaban dan suhu lingkungan di lantai dasar hutan.Umumnya serangan oleng-oleng pada batang jati pada ketinggian 1-2 m dari tanah, dengan jumlah titik serangan 1-2. Namun demikian pada lokasi serangan endemik yang parah, titik serangan dapat mencapai 5 titik dengan ketinggian titik serangan mencapai 4 meter.
Teknik pengendalian hama dengan sifat seperti oleng-oleng diusahakan supaya insektisida yang dipakai harus dapat mengenai sasarannya. Oleh karena itu teknik pemakaian insektisida fumigan dapat dipakai karena dengan cepat mengenai sasarannya.

Video Duomitus ceramicus
 
  • Insektisida fumigan, dosis : 1/8 butir dimasukkan ke dalam liang gerek serangga hama, kemudian lubang ditutup dengan lilin malam. Aplikasi insektisida ini praktis, bilamana titik serangan berada di bawah ketinggian 2 meter.
  • Untuk meminimalkan tingkat serangan, terutama di daerah endemik oleng-oleng, pengendalian perlu terintegrasi dengan praktek silvikultur dan pengendalian mekanis.
  • Aplikasi praktek silvikultur pada daerah endemik dilakukan dengan mengatur jenis-jenis tanaman tumpang sari. Jenis yang dipilih sebaiknya adalah jenis tanaman tumpang sari yang cukup pendek sehingga ruang tumbuh di bawah tajuk jati tidak terlalu lembab. Kondisi di bawah tajuk jati muda yang lembab dan rapat menyediakan habitat yang cocok bagi hama hutan. Dari berbagai pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa jumlah serangan hama olengoleng pada tumpang sari jagung lebih tinggi dibandingkan palawija yang lain.
  • Pengendalian mekanis dilakukan guna menurunkan populasi serangga dewasa (ngengat). Pelaksanaannya dengan penggunaan perangkap lampu (light trap) di malam hari. Untuk penggunaan light trap, peralatan yang diperlukan berupa : kain putih 2 x 1,5 m, lampu bohlam/neon, dan nampan penampung air. Ngengat yang diperoleh kemudian dimusnahkan.
DAFTAR PUSTAKA
Berbagai Sumber

0 comments:

Post a Comment